
KabarUang.com, Jakarta – PT Pertamina (Persero) juga telah memastikan tidak ada gangguan terhadap sarana dan juga fasilitas (sarfas) operasional Terminal Bahan Bakar Minyak atau yang disingkat dengan TBBM dan juga Depot LPG Panjang pasca-gempa magnitudo 6,9 yang terjadi di sekitar Selat Sunda pada hari Jumat malam pukul 19.00 WIB.
“Menurut laporan awal, tidak mengalami kerusakan fisik. Operasional kapal di dermaga TBBM Panjang pun saat ini kembali melanjutkan operasionalnya setelah sempat evakuasi saat gempa. Menanggapi peringatan dini tsunami, kami tetap menyiagakan seluruh personil agar waspada dan melihat kondisi terkini,” ujar Region Manager Communication & CSR Sumbagsel Rifky Rakhman Yusuf dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Sabtu (3/8/2019) seperti dikutip dari Okezone com.
Selain sarfas Pertamina, sarfas mitra lembaga penyalur seperti SPBU, lalu SPPBE, agen, dan juga pangkalan LPG juga dalam kondisi aman dan tetap melakukan operasional secara normal. Meski demikian, seluruh mitra lembaga penyalur sudah diingatkan untuk tetap waspada dan juga dapat mengikuti perkembangan informasi mengenai efek gempa serta peringatan tsunami.
Melihat besarnya skala gempa, Pertamina juga akan terus melakukan pengecekan terhadap sarfas yang berada di Bengkulu. Posisi TBBM Pulau Baai dan juga Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Fatmawati Soekarno yang berada di pesisir juga diingatkan untuk selalu waspada.
“Efek gempa mungkin tidak terlalu besar dan kondisi sarfas tidak terganggu. Namun teman-teman di Bengkulu tetap waspada potensi tsunami,” kata Rifky seperti dikutip dari Okezone com.