
KabarUang.com, Jakarta – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang mau menjanjikan kinerja yang lebih baik pasca kejadian pemadaman listrik skala besar atau juga blackout di Jawa bagian barat pada tanggal 4 Agustus lalu.
“Kejadian blackout kemarin menjadi pelajaran kami, dan kami janji akan berubah menjadi lebih baik lagi,” kata Plt Dirut PLN Sripeni Inten Cahyani di Jakarta, mengutip dari laman Okezone com, Minggu (25/8/2019).
Sripeni juga sudah menjanjikan bahwa kejadian tersebut sebisa mungkin untuk tidak akan terjadi kembali, serta menjadi pembelajaran bagi setiap pegawai PLN.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni Rini M Soemarno meminta direksi PT PLN (Persero) belajar dari negara lain soal dari kecepatan normalisasi pasokan listrik pada saat terjadi gangguan.
Pemadaman listrik (blackout) yang dialami PLN bukan hanya terjadi di Indonesia tapi juga di berbagai negara seperti Brasil, Amerika Serikat, Argentina, dan juga Inggris.
Akan tetapi, ujar Rini, skema distribusi listrik di negara-negara tersebut menggunakan “house load system” sampai nantinya dapat dinormalisasi kembali dalam jangka waktu dua jam.
Dengan “house load system” ini, jika ada gangguan maka listrik yang mati hanya satu desa atau juga satu wilayah saja maka pemulihannya akan lebih mudah.
“Untuk itu, kami akan menggunakan house hold system di kota-kota besar seperti Bandung, Jakarta dan Surabaya. Saya harap kejadian gangguan listrik yang terjadi menjadi pembelajaran kami semua,” ujarnya seperti dikutip dari Okezone com.