
KabarUang.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau panggilan sapaannya yaitu Jokowi mengemukakan, kita patut bersyukur karena di tengah gejolak perekonomian global, pembangunan ekonomi selama kurang lebih lima tahun telah menunjukkan capaian yang menggembirakan. Akan tetapi, Presiden Jokowi mengingatkan, kita tidak boleh lengah karena tantangan ekonomi ke depan semakin berat dan semakin kompleks.
“Pertumbuhan ekonomi kita trennya meningkat dari 4,88% di tahun 2015, menjadi 5,17% di tahun 2018, dan terakhir Semester I-2019 mencapai 5,06%,” kata Presiden Jokowi, dikutip dari Okezone com, Senin (19/8/2019).
Angka pengangguran, lanjut Presiden, ternyata menurun dari 5,81% pada bulan Februari 2015, menjadi 5,01% pada bulan Februari tahun 2019. Sementara penduduk miskin terus menurun dari 11,22% pada Maret 2015, menjadi 9,41% pada Maret 2019.
“Ini terendah dalam sejarah NKRI,” ujarnya seperti dikutip dari Okezone com.
Ditambahkan lagi Presiden, ketimpangan pendapatan juga terus saja menurun, ditunjukkan dengan semakin rendahnya Rasio Gini dari 0,408 pada Maret 2015, menjadi sekitar 0,382 pada bulan Maret 2019. Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) naik dari 69,55 di tahun 2015, menjadi 71,39 di 2018, atau juga masuk dalam status tinggi. Selain itu, tidak ada lagi provinsi dengan tingkat IPM yang rendah.