
KabarUang.com , Jakarta – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diprediksi turut berkontribusi dalam pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur Ibu Kota baru. Pembiayaan pembangunan infrastruktur seperti jalan hingga pelabuhan akan diupayakan perusahaan pelat merah dalam bentuk investasi.
Dikatakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, pihaknya akan melibatkan semua Kementerian untuk rencana pemindahan Ibu Kota Indonesia tersebut, termasuk Kementerian BUMN. “Pasti semua kementerian kita ajak,” kata Bambang Brodjonegoro di Jakarta.
Selain itu, Bambang juga menambahkan bahwa skema estimasi pembiayaan untuk pembangunan jalan, bandara dan pelabuhan yang melibatkan BUMN tersebut dalam bentuk investasi yang menghasilkan return of investment.
“Tentunya itu dalam bentuk investasi, investasi yang tentunya menghasilkan return of investment. Jadi itu merupakan keputusan bisnis dari BUMN,” katanya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kementerian PPN/Bappenas, estimasi cost project untuk bandara, pelabuhan dan jalan tol untuk Ibu Kota baru Indonesia pembiayaannya melalui BUMN. Sedangkan estimasi cost project dan pembiayaan fisik Ibu Kota negara akan menggunakan pembiayaan tiga sumber pembiayaan, yakni APBN, skema kerja sama antara pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dan skema kerja sama pemanfaatan atau pihak swasta.
Kementerian PPN/Bappenas menyampaikan, estimasi total biaya proyek (cost project) dan pembiayaan fisik Ibu Kota negara mencapai Rp466 triliun.
Estimasi total pembiayaan itu terdiri tiga sumber pembiayaan, yakni APBN sebesar Rp74,44 triliun, skema KPBU Rp265,2 triliun, dan swasta melalui skema kerja sama pemanfaatan sebesar Rp127,3 triliun. Sedangkan untuk biaya proyek bandara, pelabuhan dan jalan tol rencana pembiayaannya melalui BUMN.