KabarUang.com, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk gandeng PT Investree Radhika Jaya untuk memperkuat kerja sama penyaluran kredit berplatform online. Kerjasama ini merupakan kelanjutan Perjanjian Kerjasama (PKS) tentang Penyaluran Pendanaan Melalui Platform Investree yang pernah dilaksanakan pada Juni 2018 silam.

Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi mengatakan bahwa pembaharuan kerjasama ini menjadi tonggak penting bagi keberlangsungan bisnis Investree sekaligus membawa semangat perusahaan. Tujuannya yakni menghadirkan kecepatan dan kemudahan dalam mengakses pinjaman kepada para pelaku UKM di Tanah Air. Selain itu untuk memperluat ekonomi digital yang sudah ada.
“Kerja sama ini juga membuktikan bahwa institusi perbankan sebesar BRI menaruh kepercayaan yang besar kepada Investree sebagai pionir marketplace lending,”ungkap Adrian di Jakarta, Senin (26/8) dilansir sindonews.com.
Dia juga mengatakan bahwa kolaborasi ini menjadi ajang mematahkan anggapan bahwa fintech adalah pesaing bank. “Justru fintech ada untuk melengkapi fungsi perbankan terutama dalam memenuhi permintaan masyarakat terhadap akses pinjaman yang fleksibel,”ungkapnya.
Bentuk kolaborasi integrasi anara BRI dan Investree ini memudahkan pihak BRI sebagai Pemberi Pinjaman Institusi dalam mendanai pinjaman yang diajukan oleh borrower Investree. Rata-rata yang menjadi peminjam adalah UKM dari berbagai bidang usaha di platform Investree.
Pada kerja sama yang kedua ini, BRI berkomitmen melakukan penambahahan angka penyaluran kredit sebesar Rp 200 miliar. Keuantungan dari kerjasama ini benar-benar dirasakan oleh borrower Investree yang mendapat pendaan dari pihak BRI.
Dengan adanya kolaborasi ini, semakin mengokohkan posisi Investree sebagai pelopor B2B marketplace lending yang fokus tehadap pemberdayaan UKM. Baik di tingkat lokal maupun regional. Hal ini sejalan dengan semangat ekspansi yang dibawa Investree menuju negara-negara lain di Asia Tenggara.
“Kami optimis (kolaborasi) ini akan memberikan banyak maslahat utamanya dalam menjangkau pelaku-pelaku UKM yang selama ini masih belum bisa terlayani oleh bank untuk akses pembiayaan,”ungkapnya.