
KabarUang.com, Jakarta – Dalam hitungan hari, Pemerintah kini akan menutup lelang wilayah kerja minyak dan juga gas bumi tahap II tahun 2019. Sesuai jadwal, pemasukan dokumen partisipasi dimulai dari tanggal 31 Juli 2019 sampai 5 Agustus 2019.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto juga telah mengatakan, Pemerintah masih menunggu pemasukan dokumen partisipasi dari investor yang berminat terhadap 4 WK migas yang ditawarkan pada tahap II ini. Perusahaan migas yang kini tengah mengambil dokumen penawaran, berasal dari dalam dan luar negeri.
Dari 4 WK tersebut, ada sebanyak 13 perusahaan migas telah mengambil dokumen penawaran. Mereka terutama berminat pada 3 WK yang ditawarkan.
“Dari 4 blok, 3 blok diminati oleh 13 badan usaha. Kita tunggu hingga penutupan (dokumen partisipasi) tanggal 5 Agustus,” ujar Djoko seperti dikutip laman Ditjen Migas, Jakarta, Sabtu (3/8/2019) seperti dikutip dari Okezone com.
Pengumuman pemenang lelang WK migas kini dilakukan segera setelah dilakukan evaluasi terhadap dokumen yang masuk. Salah satunya untuk pertimbangan dalam penentuan pemenang, antara lain dari besaran bonus tanda tangan yang ditawarkan investor.
Seluruh WK migas tersebut akan menggunakan kontrak kerja sama gross split. Empat kontrak yang dilelang ini adalah seperti dikutip dari Okezone com:
- WK KUTAI (eksplorasi). Berlokasi di Offshore Kalimantan Timur. Komitmen Pasti 3 Tahun berupa Studi G&G dan Seismik 3D 1.000 km2. Bonus Tanda Tangan senilai USD2.500.000.
- WK BONE (eksplorasi). Berlokasi di Offshore Sulawesi Selatan. Komitmen Pasti 3 Tahun berupa Studi G&G dan Seismik 3D 500 km2. Bonus Tanda Tangan senilai USD2.500.000.
- WK WEST GANAL (eksplorasi). Berlokasi di Offshore Makasar Straits. Komitmen Pasti 3 Tahun berupa Studi G&G, Seismik 2D 600 km, Seismik 3D 600 km2, Pemboran 4 Sumur Eksplorasi. Total anggaran senilai USD151.840.000. Bonus Tanda Tangan senilai USD29.000.000.
- WK WEST KAMPAR (eks produksi). Berlokasi di Daratan Riau dan Sumatera Utara. Komitmen Pasti 5 Tahun berupa Studi G&G, 6 Sumur Eksplorasi, Seismik 2D 500, dan Seismik 3D 200 km2. Total anggaran senilai USD64.433.080. Bonus Tanda Tangan senilai USD5.000.000.
Sejak diterapkan pada tahun 2017, sampai pada saat ini ada sebanyak 42 kontrak migas telah menggunakan gross split. Tingginya animo investor terhadap skema kontrak kerja sama gross split, menurut Djoko, menunjukkan bahwa skema kontrak ini menarik bagi investor.
Selain kontrak kerja sama baru dan juga kontrak perpanjangan, ada juga KKKS yang memutuskan beralih dari kontrak cost recovery menjadi gross split. Pada saat ini sudah ada 5 kontrak yang beralih menjadi gross split dan juga 5 kontrak lainnya masih dalam proses.
“Hingga akhir tahun ini kontrak yang beralih dari cost recovery menjadi gross split berjumlah 10 kontrak,” kata Djoko seperti dikutip dari Okezone com.