KabarUang.com, Riau – Alex Supirman (50) dulu memandang kotoran sapi sebagai masalah. Namun kini dirinya menjadikan kotoran sapi sebagai ladang rezeki. Dia membuat kotoran sapi menjadi pupuk kompos yang keuntungannya bisa mencapai Rp 200 juta per bulan. Sementara penghasilan bersihnya yakni Rp 10 juta bagi kelompoknya.

“Per bulan penghasilan bersih, per orang kurang lebih Rp 10 juta dari kompos,”ujar Alex anggota kelompok Tani Mutiara Indah, di Perawang, Riau, pada Minggu (28/7) dilansir dari liputan6.com.
Alex adalah salah satu penerima program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang dilakukan oleh Arara Abadi. Program itu dilakukan oleh salah satu unit forestry APP Sinar Mas di Riau. DMPA ini bekerja untuk menyalurkan beragam bantuan seperti dana, fasilitas dan pelatihan kepada masyarakat desa Riau agar bisa mengembangkan bisnis.
Berkat kerja keras dan usahanya, Alex kini bisa memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya. Kotoran sapi yang dahulunya menumpuk kini bisa bermanfaat dan menjadi produk yang bernilai.
“Sebelumnya kotoran sapi itu menjadi masalah, yang namanya limbah ini menjadi masalah, dulu menumpuk-numpuk aja, malah kebingungan karena baunya itu,”jelasnya.
Namun berkat program DMPA ini Alex merasa terbantu. Bukan hanya terbantu dalam hal pemasaran tapi juga dalam memahami kualitas pupuk kompos yang dia produksi. Hal ini karena ada bantuan laboratorium yang ikut membantu lewat program DMPA.
“Dulu yang beli engga ada, setelah perusahaan memberi pelatihan, masyarakat lebih tau jadi ini berharga. Dan disertai hasil lab dari Arara Abadi, jadi ketika orang nanya unsur ppuk, kita bisa jawab,”terangnya.