KabarUang.com, Jakarta – Indomie telah tembus pasar Turki selama sembilan tahun. Saat ini pemasarannya sudah tersebar di 81 provinsi di Turki. Hal ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan Enggartiaso Lukita saat mengunjungi pabrik mi instan Indomie di zona Industri Tekirdag, Turki.

Kunjungan yang dilakukannya guna meninjau kiprah Indomie yang sudah menguasai pasar mie instan di Turki dengan pangsa 90 persen. Kedatangan Menteri Enggar disambut oleh Chief Financial Officer (CFO) Adkoturk Yusuf Hermawan Achmad dan General Manager (GM) Indofood Turki yakni Adkoturk Wassim Brinjiki.
“Kalau kita sudah tahu besarnya pasar di Turki, maka Pemerintah akan mengajak pelaku usaha Indonesia untuk berinvestasi menanamkan modal dan mendirikan pabrik di Turki, seperti Indofood,”ujar Enggar pada pers, Minggu (14/7) dilansir republika.com.
Beliau juga mengatakan keuntungan ekspansi Indomie di pasar Turki. Pihaknya mengatakan bahan baku tetap di ekspor dari Indonesia. Bahan baku yang di suplai sekitar 45 persen yant dengan nilai 20 juta dolar AS per tahun. Menteri Enggar mengharapkan kerjasama komprehensif Indonesia-Turki atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA) segera dirampungkan. Hal ini karena dengan perjanjian ini angka ekspor bisa meningkat dua kali lipat.
Produk mi instan Indomie bisa didapatkan di semua pasar ritel besar dan kecil di seluruh Turki. Namun tak jarang pula ada yang menjualnya secara daring. Kabarnya saat ini sudah banyak yang membeli Indomie satu kardus melalui daring. Keberhasilan Indomie patut dicontoh dan diapresiasi industri lain.
Beliau juga menyampaikan soal tanangan yang dihadapi soal pemasaran Indomie di Turki. Salah satu tantangannya ialah soal perbedaan budaya karena masarakat di Turki tidak mengenal dan tidak makan mie instan.