
KabarUang.com, Jakarta – Balon udara tradisional yang terbang liar kembali mengganggu keselamatan penerbangan. Pada hari pertama lebaran pada tahun ini, sudah tercatat bahwa terdapat sebanyak 28 laporan pilot yang melihat balon di ketinggian yang bervariasi.
“Kemarin pada hari pertama lebaran, kami mendapat 28 pilot report yang melihat balon udara dan membahayakan keselamatan penerbangan. Kami menghimbau masyarakat untuk tidak menerbangkan balon udaara liar, karena sangat membahayakan keselamatan penerbangan,” ujar Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto di Jakarta, seperti dikutip dari Okezone com.
Sebagaimana diketahui di sejumlah daerah di Jawa Tengah dan juga Jawa Timur terdapat kebiasaan menerbangkan balon udara pada saat bulan Syawal. Untuk segera mengakomodasi hal tersebut, Kementerian Perhubungan telah menerbitkan PM No 40 tahun 2018 tentang Penggunaan Balon Udara Pada Kegiatan Budaya Masyarakat.
Pada PM 40, yakni balon udara tradisional boleh diterbangkan dengan ketentuan ditambatkan dengan tali maksimum sepanjang 125 meter dari tanah, ukuran balon maksimum diameter 4 meter dan juga tinggi 7 meter. Selain itu, pada setiap kegiatan penerbangan balon harus juga meminta izin kepada otoritas bandara dan juga pemerintah daerah.
Disampaikan juga oleh Novie, pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke pada tiap daerah-daerah yang memiliki kebiasaan untuk menerbangkan balon.
“Setiap tahun kami sosialisasi, tahun ini sepanjang bulan Ramadhan yang lalu kami sosialisasi ke Wonosobo, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang, hingga ke Ponorogo, Jawa Timur,” kata Novie.
Sosialisasi dilakukan AirNav lewat berbagai cara, mulai dari kecamatan, komunitas balon, pemuka agama hingga ke sekolah-sekolah. Bahkan, AirNav akan menggelar Java Balon Festival 2019 di Pekalongan dan Wonosobi pada pekan depan.
“Sebagai bagian dari upaya sosialisasi balon udara yang aman dan sesuai ketentuan PM 40 tahun 2018, kami mengadakan festival balon. Ini yang kedua setelah tahun sebelumnya kami adakan. Tujuannya adalah agar masyarakat tidak lagi menerbangkan balon liar, tapi ikit di festival ini,” jelasnya seperti dikutip dari Okezone com.