
KabarUang.com , Jakarta – Memotong kepemilikan sahamnya di mitra aliansi, Nissan, tidak ada dalam agenda Renault, kata kepala eksekutif pembuat mobil Prancis Thierry Bollore pada hari Rabu setelah peluncuran kendaraan global di New Delhi.
Renault dan Fiat Chrysler (FCA) sedang mencari cara untuk menyadarkan kembali rencana merger yang gagal dan mengamankan persetujuan Nissan, menurut laporan Reuters bulan ini.
Sebagai bagian dari kejatuhan perundingan, Nissan siap untuk mendesak Renault untuk secara signifikan mengurangi 43,4 persen sahamnya di pembuat mobil Jepang, dua orang mengatakan kepada Reuters.
“Ini sama sekali bukan agenda kami,” kata Bollore kepada wartawan di New Delhi pada hari Rabu ketika ditanya apakah Renault akan mengurangi kepemilikannya di Nissan untuk mendapatkan kesepakatan dengan FCA.
“Bagi kami, sangat penting bagi kami untuk terus meningkatkan aliansi kami. Tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan dan ini adalah pola pikir kami, dan ini adalah diskusi yang kami lakukan dengan mitra kami,” kata Bollore setelah peluncuran global kendaraan multifungsi Triber milik Renault.
Bollore mengatakan mitra aliansi itu berencana bertemu pada awal Juli dan sementara dia menolak untuk mengungkapkan agenda, dia menambahkan bahwa itu akan “besar-besaran”.
Kemitraan 20 tahun antara Nissan dan Renault telah tegang sejak mantan ketua aliansi Carlos Ghosn ditangkap karena diduga melakukan pelanggaran keuangan pada bulan November. Ghosn membantah melakukan kesalahan.
Aliansi itu semakin terjerumus ke dalam krisis bulan ini karena permintaan Renault untuk memberikan suara yang lebih besar dalam pemerintahan Nissan menarik kecaman publik yang jarang oleh pembuat mobil Jepang.
Nissan akan mengadakan pertemuan pemegang saham untuk memberikan suara pada struktur pemerintahan yang dirombak pada 25 Juni. Bollore mengatakan Renault akan berpartisipasi, tetapi pembicaraan itu bersifat pribadi.
Renault dan FCA melakukan pembicaraan merger senilai US $ 35 miliar hingga pembuat mobil Italia-Amerika itu mundur setelah pemerintah Prancis, pemegang saham terbesar Renault, memblokir suara dewan dan meminta lebih banyak waktu untuk memenangkan dukungan Nissan.
Bollore mengatakan tidak ada tawaran dari FCA di atas meja dan menolak berkomentar tentang peran pemerintah Prancis.