
KabarUang.com, Jakarta – Badan Pusat Statistik atau yang disingkat dengan BPS telah merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2019 sebesar 5,07% (year on year/yoy). Realisasi ini juga lebih rendah dibandingkan kuartal IV pada tahun 2018 yang sekitar 5,18 % yoy. Meski begitu, posisi ini lebih tinggi dibandingkan laju ekonomi pada kuartal I pada tahun 2018 yang sebesar 5,06%.
“Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2019 tumbuh 5,07% yoy, lebih rendah dibanding kuartal IV 2018. Angka 5,07% ini masih bagus, lebih bagus dari kuartal I tahun sebelumnya,” ujar Kepala BPS Suharyanto dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (6/5/2019) seperti dikutip dari okezone com.
BPS kini sudah mulai mencatat harga komoditas migas dan juga nonmigas di pasar internasional pada kuartal I pada tahun 2019 secara umum mengalami penurunan baik secara kuartal (q to q) dan juga secara tahunan (yoy). Hal ini juga sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia.
“Di sisi lain, dari empat negara mitra dagang utama Indonesia, ada tiga yang perekonomiannya melambat yakni Singapura, China, dan Korea Selatan, kecuali Amerika Serikat yang pada kuartal I 2019 pertumbuhannya lebih bagus. Ini semua faktor yang pengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelas dia seperti dikutip dari okezone com.
“Hal ini kemudian juga mendorong stabilnya alokasi pendapatan pada konsumsi pada periode Januari-Maret 2019,” ujarnya seperti dikutip dari okezone com.