
KabarUang.com, Jakarta – China dituduh sebagai sumber sebagian besar peningkatan emisi penyebab penipisan ozon atau yang disebut juga dengan ODS sejak tahun 2013. Hasil studi itu dirilis oleh jurnal Nature pada kemarin. Sejumlah perusahaan domestik China juga dituduh melanggar larangan produksi global.
“Sekitar 40-60% peningkatan global zat pendingin perusak ozon, trichlorofluoromethane (CFC-11) sejak 2013 dapat dikaitkan dengan industri di provinsi Shandong dan Hebei di utara China,” ungkap para peneliti dari Organisasi Riset Sains dan juga Industri Persemakmuran Australia dan Universitas Bristol Inggris.
Setelah mempelajari data atmosfer dari Korea Selatan atau juga yang disingkat dengan Korsel dan juga Jepang, mereka memperkirakan emisi CFC-11 dari wilayah timur China selama dari tahun 2014 sampai 2017 sekitar 7 juta kilogram per tahun lebih tinggi dibandingkan selama tahun 2008 sampai 2012. Kementerian Ekologi dan juga Lingkungan China belum memberikan komentar kemarin. CFC-11 pernah digunakan di lemari es dan juga pengatur suhu udara atau yang biasa dikenal juga dengan sebutan AC.