
KabarUang.com, Jakarta – Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik yakni Budi Waseso juga telah mengungkapkan bahwa dirinya belum bisa mengimpor sekitar 100.000 ton bawang putih untuk memenuhi kebutuhan menjelang Ramadhan, penyebabnya dikarenakan pelaksanaan impor dihalangi oleh seorang menteri.
Di sela perayaan ulang tahun yang ke-52 Perum Bulog, Budi Waseso juga menjelaskankembali bahwa sebenarnya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sudah memutuskan untuk menugaskan Perum Bulog mengimpor sebanyak 100.000 ton bawang putih karena kebutuhan pasokan di pasarannya.
Pemenuhan lewat impor bawang putih ini juga demi memenuhi kebutuhan di pasar menjelang momentum konsumsi tinggi menjelang bulan Ramadhan.
Menurut pendapat Budi, semua harga komoditas pangan menjelang Bulan Ramadhan ini juga sudah stabil karena stok dan juga pasokan melimpah, seperti halnya beras. Akan tetapi terdapat satu komoditas pangan yang harganya masih fluktuatif dan juga pasokannya memang terhambat, yaitu bawang putih.
“Bulog diperintahkan menyediakan stok bawang putih dan itu sudah diputuskan di Rapat Koordinasi dipimpin Menko Perekonomian, tetapi ada salah satu menteri yang cara berpikirnya berbeda,” ungkap Budi, dikutip dari Antaranews, Jakarta, Senin (29/4/2019) seperti dikutip dari okezone com.
Jika izin tersebut terbit segera diterbitkan, Buwas berjanji akan segera mengeksekusinya. Dia juga akan menjual dengan harga standar dan tidak mencari keuntungan lebih karena ini adalah penugasan bukan tujuan komersial.
“Kita kan untuk penugasan sehingga masyarakat mendapatkan harga dan kualitas baik dengan harga murah,” ujarnya.