![]() |
Ilustrasi Tahun 2020 via heroelectric com |
Kereta cepat hasil kerja sama Indonesia dan juga China itu dirancang melaju dengan kecepatan 350 km per jam sehingga akan dapat sekali mempersingkat waktu tempuh Jakarta-Bandung menjadi hanya sekitar 45 menit. Kereta ini juga akan dilengkapi empat stasiun, yakni Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Walini, dan juga Stasiun Tegalluar.
Terkait pembangunan terowongan, bagian ini juga dilakukan terlebih dulu lantaran proses konstruksinya membutuhkan waktu yang cukup lama. Kendati begitu, pengelola juga tetap mengerjakan segmen lainnya, yakni juga seperti rel layang.
Berdasarkan pantauan dari lapangan kemarin, di lokasi proyek di kawasan Walini sudah terlihat sejumlah pekerja mengoperasikan alat berat di dekat lahan yang akan dijadikan terowongan. Pekerjaan yang baru terlihat pada saat ini baru berupa pematangan lahan dan terasering. Dibagian lain, lahan-lahan yang sudah diratakan ada yang dijadikan mes dan juga kantor lapangan. Seperti diketahui, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung diresmikan pembangunannya oleh Bapak Presiden Joko Widodo pada Januari tahun 2016 lalu.
Hingga pada saat ini, pembebasan lahan proyek tersebut baru mencapai sekitar 56,6%. Proyek ini dikerjakan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), yang merupakan perusahaan patungan antara empat badan usaha milik negara (BUMN) yakni oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI), kemudian Wijaya Karya, PTPN VIII dan Jasa Marga, serta juga dari investor dari China yakni China Railways.