![]() |
Ilustrasi Gubernur BI via aktual com |
“Aliran modal asing akan terus meningkat, karena masih ada ruang untuk nilai tukar rupiah menguat dan mempertimbangkan imbal hasil aset keuangan di dalam negeri yang masih menarik dibandingkan negara lainnya,” ujarnya di Jakarta, Jumat (1/3/2019) seperti dikutip dari okezone com
Dia juga menjelaskan bahwa Surat Berharga Negara atau SBN tenor 10 tahun yang imbal hasilnya sebesar 7,8% lebih besar dari obligasi Amerika Serikat yaitu US Treasury Bill yang hanya sekitar 2,7%.
“Di mana imbal hasil Indonesia juga lebih menarik dari negara berkembang lainnya seperti India yang dengan bermacam-macam selisih suku bunganya. Maka itu, kami yakin aliran modal asing depannya itu masih akan terus berlanjut. Ada beberapa faktor,” tuturnya seperti dikutip dari okezone com
Dia juga menambahkan lagi perihal kondisi fundamental Indonesia semakin kuat dan juga untuk indikator ekonominya mengarah lebih baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan berada di atas 5% dibantu dengan tingkat inflasi yang dibilang sangat rendah.
“Jadi, tidak hanya imbal hasil sekarang tapi juga prospek ke depannya akan cukup baik,” pungkasnya seperti dikutip dari okezone com