![]() |
Ilustrasi via Suatantb com |
KabarUang.com, Jakarta – Kepedulian Kementan (Kementrian Pertanian) terhadap wabah penyakit rabies yang ditularkan oleh hewan rabies di Pulau Sumbawa membuat Kementan turun tangan kirimkan Vaksin Anti Rabies (VAR) ke Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Kementan telah memberikan tambahan vaksin rabies 5.000 dosis lagi yang telah diterima pada Jumat (15/2). Dengan tambahan tersebut maka jumlah vaksin rabies yang telah diberikan 9.000 dosis,”ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Hj Budi Septiani di Mataram pada Minggu (17/2) dilansir dari wartaekonomi.co.id.
Kementan mengatakan penyakit rabies ini awalnya menyerang Kabupaten Dompu pada Januari 2019 lalu, namun saat ini wabah penyakit ini sudah tersebar hingga ke Kabupaten Sumbawa. Berdasarkan laporan yang diterima sebanyak 685 warga menjadi korban gigitan dari hewan penular rabies (HPR).
Wabah ini paling banyak menyerang Kecamatan Kempo sebanyak 338 orang, sedangkan di Dinas Kecamatan Manggalewa sebanyak 115 orang. Menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu sebanyak 678 orang yang terkena gigitan, Dinas Kesehatan Dompu telah memberikan VAR untuk tindak penanganan. Sementara itu, sebanyak 3.306 HPR diberikan tindakan vaksinasi yang dilakukan oleh petugas lapangan.
“HPR yang sudah diberikan vaksinasi, yakni anjing sebanyak 2.952 ekor, kucing 333 ekor, dan kera 21 ekor,”jelasnya.
Budi mengatakan Kabupaten Sumbawa lebih tepatnya Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa sudah menerima sebanyak 3.200 dosis vaksin rabies yang diterima pada Jumat (15/2). Penyebaran vaksin tersebut difokuskan pada daerah yang memiliki risiko yang tinggi terkena rabies, diantaranya yaitu Kecamatan Empang dan Kecamatan Tarano. Budi juga mengatakan jumlah anjing yang ada di Kabupaten Sumbawa cukup banyak, yakni sebanyak 26.100 ekor.
“Oleh sebab itu, selain melakukan vaksinasi, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sumbawa, tetap melakukan pengendalian populasi terhadap HPR tak berpemilik,”ujarnya.
Beliau juga menjelaskan bahwa pada awalnya hewan HPR itu menyerang salah satu warga di Desa Labuhan Aji Kecamatan Tarano pada 31 Januari 2019. Ternyata, setelah sample otak anjing di teliti, anjing tersebut terinfeksi rabies.
Saat ini terdapat 19 orang di Kabupaten Sumbawa yang terkena gigitan.
“Dari 19 sample otak yang dikirim, 4 diantaranya positif terinfeksi virus rabies. Seluruh korban gigitan telah diberikan VAR oleh dinas kesehatan setempat,”ujarnya