![]() |
Ilustrasi Penerangan Tenaga Surya via suryautamaputra co id |
KabarUang.com, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM kini sudah membangun sebanyak 270 unit Penerangan Jalan Umum bertenaga Surya (PJU-TS) di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat NTB, pada 2018 ini sudah ada ratusan unit PJU-TS itu tersebar di 4 kabupaten dan sudah selesai pembangunannya.
Direktur Konservasi Energi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Hariyanto, juga menuturkan bahwa pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) ini di tanah air melalui pembangunan infrastruktur energi baru, terbarukan dan konservasi energi (EBTKE), dapat menciptakan energi bersih dan juga dapat menurunkan efek rumah kaca. Ia juga berpendapat selain penurunan emisi, PJU-TS juga cocok digunakan untuk daerah Indonesia yang masih belum terjangkau oleh listrik PLN.
“Terutama di daerah-daerah pelosok, terpencil ataupun terluar yang belum terjamah listrik PLN,” terang Hariyanto dalam keterangan tertulis, Jumat (21/12/2018) seperti dikutip dari finance.com
Pengertian dari PJU-TS adalah lampu penerangan jalan yang menggunakan energi dari serapan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya, dan menjadi salah satu solusi untuk digunakan di jalan-jalan pada kawasan yang masih tidak tersedia listrik PLN. Hariyanto juga berpendapat pada tahun ini tahun 2018 sebanyak 21.755 unit PJU-TS akan dilaksanakan di sebanyak 27 provinsi dengan jumlah anggaran sekitar Rp 403 Miliar.
Kementerian ESDM juga membangun sebanyak 8 unit sumur bor di wilayah Lombok yang juga tersebar di sebanyak 4 kabupaten, atau sekitar 8 kecamatan, dengan rata-rata kedalaman sumur berkisar di 80 hingga 100 meter. setelah selesai dibangun setiap sumur bor itu dapat membantu melayani hingga sebanyak 2.800 jiwa, jika ditotal yang dapat terlayani ada lebih dari 22 ribu jiwa.
“Sesuai amanah Presiden dan Menteri ESDM, APBN manfaatnya harus dirasakan langsung oleh masyarakat. Pemerintah memanfaatkan sumber air tanah melalui eksplorasi dan pembangunan sumur bor di daerah yang secara hidrogeologis masih tersedia dalam jumlah memadai untuk masyarakat yang membutuhkan,” jelas Hariyanto seperti dikutip dari finance.com
Sejak tahun 2005-2017, Badan Geologi kementerian ESDM juga telah membangun sebanyak 1.795 sumur bor, dengan potensi jumlah layanan sebanyak 5,2 juta jiwa.
“Mohon fasilitas yang telah dibangun ini dipelihara dengan baik agar dapat terus bermanfaat bagi masyarakat,” imbuhnya seperti dikutip dari finance.com