![]() |
Ilustrasi Menkeu via youtube com |
KabarUang.com, Jakarta – Sri Mulyani Indrawati selaku Menteri Keuangan ia telah menyusun rencana serta sekaligus tindakan untuk menyediakan laporan perkembangan aset-aset negara atau aset-aset publik secara rutin dan secara rinci kepada masyarakat, agar masyarakat dapat memahami apa yang telah dilakukan pemerintah terhadap aset negara yang diperoleh dari masyarakat itu sendiri.
Ia juga mengaku bahwa upayanya itu juga ditujukan agar masyarakat tidak lagi lelah demi menghabiskan perhatian untuk meninjau sekaligus melihat perkembangan utang negara. Maka dari itu menurutnya perkembangan aset negara itu menurutnya lebih penting untuk menjadi bahan perhatian atau topik utama masyarakat dari pada memikirkan utang negara.
“Akuntabilitas seperti ini saya ingin terus-menerus dikeluarkan, disampaikan ke publik. Mungkin sekarang perhatiannya sangat berlebih serta tenaganya habis memelototi utang. Padahal utang itu sudah dipelototin banyak orang,” kata Sri di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin 17 Desember 2018 seperti dikutip dari viva.com
“Justru publik itu harusnya lebih banyak melihat kepada aset. Kalau utang, yang utangin kita aja ngawasin kita, belum rating agency. Jadi kalau public debt kita jaga, kita kelola, kita publish bahkan setiap bulan,” tambahnya seperti dikutip dari viva.com
Ia juga mengutarakan berdasarkan data Lembaga Manajemen Aset Negara, pengelolaan aset negara saat ini jauh sangat lebih baik dan sangat optimal, di mana penerimaan dari optimalisasi aset properti LMAN tahun ini sebesar Rp827 miliar atau melonjak naik tiga kali lipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Maka dari itu, penghematan negara dari pemanfaatan aset mencapai sebesar Rp99,8 miliar.
Kemudian Ia juga menilai bahwa Direktorat Jenderal Kekayaan Negara maupun LMAN itu harus sudah mulai secara rutin mempublikasikan capaian-capaian aset negara secara gamlang, menyampaikan secara transparan kepada publik atau masyarakat Indonesia terkait pengelolaan utang piutang negara.