![]() |
Ilustrasi via WordPress..com |
KabarUang.com, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Calon Wakil Presiden 2019 Sandiaga Uno menyampaikan soal pertembuhan ekonomi RI yang saat ini sedang membaik. Sri Mulyani mengatakan bahwa pertubuhan ekonomi Indonesia konsisten di angka 5% di tiga kuartal 2018. Sedangkan Sandiaga Uno mengatakan bahwa dirinya merasa optimis perekonomian Indonesia akan terus meningkat.
Hal itu diungkapkan oleh Menteri Keuangan kita pada acara Penganugerahan Habibie Award Periode XX di Hotel Le Meridien Jakarta yang berlangsung pada hari Selasa 13 November 2018. Secara langsung beliau mengatakan kepada viva.com bahwa “Sampai kuartal II ini 5,06 persen. Kuartal II 5,27 persen, dan kuartal III 5,17 persen. Tetap konsisten diatas 5 persen,”ujar Ani panggilan akrab Sri Mulyani.
Selain itu, Ani mengatakan bahwa perolehan itu mampu dicapai di tengah inflasi yang rendah atau masih berada di posisi 3,5 persen. Bukan hanya itu, ia juga mengatakan bahwa angka pengangguran pun terus mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir ini.
“Angka pengangguran menurun jadi 5,13 persen. Ini angka pengangguran terendah dalam 20 tahun terakhir,”katanya.
Beliau juga mengatakan bahwa angka kemiskinan juga menurun. Saat ini, angka kemiskinan berada di bawah 10 persen atau sebesar 9,82 persen. Beliau mengungkapkan “Pertama kali dalam sejarah, kesmiskinan Indonesia di abwah 10 persen,”ungkapnya.
Dalam akhir sambutannya beliau juga mengatakan bahwa ketimpangan yang diukur oleh gini rasio sudah semakin merata, yang menurun dari posisi 0,41 ke level 0,38. “Gini rasio mengalami penurunan yang makin menciptakan pemerataan,”katanya sambil menutup sambutannya.
Di sisi lain, Sandiaga Uno merasa optimis bahwa perekonomian Indonesia akan terus mengalami peningkatan. Puncaknya di tahun 2045, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melesat di tahun 2024 hingga empat besar dunia.
Secara langsung beliau mengatakan “Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi ini tifak akan jadi bencana, jika kaum milenial semangat dalam menjawab tantangan,”ujar Sandi yang ditemui di Palembang, Sumatera Utara, pada Selasa 13 November 2018.
Beliau mengatakan menurutnya bonus demografi tersebut bisa menjadi peluang bagi Indonesia. Hal ini khususnya kepada kaum milenial yang dituntut untuk selalu menjawab tantangan yang hadir. Selain itu juga, kaum milenial diharuskan untuk menjadi enterpreneurship untuk menikmati pangsa pasar yang besar.
Sandi mengatakan “Peluang ini akan menjadi torehan sejarah agar kita tidak jadi penonton. Kita harus jadi pemain, bukan hanya konsumen. Nikmati pasar yang besar ini, jangan sampai dikuasai produk asing,”ujarnya.
Namun, sebelum memasuki empat besar di tahun 2024, Indonesia harus lebih dulu masuk ke posisi tujuh besar di tahun 2030. Pasalnya pada tahun tersebut, para pengusaha sudah didominasi oleh para milenial Indonesia.
Sandi menjelaskan bahwa tahap awal yang akan Ia wujudkan bersama sang Calon Presiden 2019 yaitu dengan cara memastikan harga komoditas di pasar dalam keadaan yang stabil. Hal ini akan Ia wujudkan ketika ia sudah terpilih mejadi pemimpin di tahun 2019.
“Keluhan pengusaha milenial, terutama yang bergerak di pertanian sawit, saya sampaikan dan pastikan harga akan stabil, menjadi terjangkau. Harga komoditas tidak jatuh seperti sekarang,”ujarnya kepada viva.com.
Di akhir perkataannya beliau SandIaga Uno mengatakan cara mewujudkannya adalah dengan mewujudkan permintaan mereka dengan membangun industri berbasis pengolahan. Harapannya, ini bisa jadi andalan untuk membuka lapangan kerja. Serta, meningkatkan ekspor dan menurunkan impor dengan cara kurangi dengan membangun industri yang mensubtitusi produk-produk impor.